Sebanyak 50 tokoh negeri, sedianya akan dikumpulkan membahas permasalahan bangsa saat ini. Hal ini dikatakan oleh mantan Ketua Umum PBNU yang kini menjabat sebagai International Conference of Islamic Scholars (ICIS), KH Hasyim Muzadi.
Sekitar 50 tokoh ini akan berkumpul di markas ICIS Jakarta, 30 Januari hingga 4 Februari mendatang.
“Kegiatan ini khusus membahas masalah konstitusi dan ketatanegaraan. Didasari, kondisi bangsa yang tidak menentu. Jika tidak segera dilakukan langkah strategis, bisa mengarah kepada kekacauan. Suasana sudah carut marut sekarang ini, maka saatnya para tokoh bangsa bertemu,” ujar KH Hasyim Muzadi dalam pernyataannya, Rabu (25/01/2012).
Tokoh-tokoh yang diudang berasal dari tujuh kelompok. Pertama, kelompok pengagas dan pelaku amandemen. Kedua, kelompok yang ingin adanya kaji ulang terhadap konstitusi saat ini. Ketiga, kelompok yang ingin adanya restorasi sistem ketatanegaraan. Keempat, kelompok yang ikut membangun reformasi, namun tidak menduga ternyata hasilnya seperti sekarang ini.
Kelompok kelima, yang ingin kembali ke UUD 1945 secara murni dan konsekuen. Keenam, kelompok yang menilai perubahan UUD 1945 hanya pada pasal-pasal yang mendesak dan dilakukan dengan mekanisne addendum. Ketujuh, kelompok yang menginginkan agar konstitusi pasca amandemen ke empat tetap dipertahankan.
KH Hasyim Muzadi menegaskan, kondisi masyarakat saat ini seperti terjadi stres sosial. Baik di bidang ekonomi, politik, hukum. Kemudian, di bidang pendidikan, kesehatan maupun hak asasi manusia. Belum lagi hantaman bencana yang terus menurur terjadi di tempat yang berpindah-pindah.
“Para tokoh bangsa sudah mulai turun tangan mencari solusi secara konstitusional, sebelum stress sosial berubah menjadi anarki. Menghindari anarki di Indonesia adalah tanggung jawab tokoh-tokoh bangsa. Sebelum anarki, bahkan terjadinya revolusi,” tegasnya.
“Dan ternyata tokoh-tokoh yang saya hubungi kebih banyak yang resah dengan situasi bangsa saat ini ketimbang yang tenang-tenang saja. Peran ICIS hanya menyambungkan pendapat para tokoh dari pada menunggu terjadinya chaos,” tuturnya lagi.
Para tokoh yang sudah menyatakan kesediaannya untuk hadir dalam kegiatan ini, diantaranya, Megawati Soekarno Putri, Taufik Kiemas, Jusuf Kalla, Tri Sutrisno, Sri Sultan Hemengku Buwono X. Kemudian, mantan Ketua MK, Jimly Asshidiqie, Surya Paloh, Tyasno Sudarto, Permadi, Ginanjar Kartasasmita, Slamet Effendi Yusuf, dan Laode Ida.
Tokoh lainnya, Khofifah Indar Parawansa, Akbar Tanjung, Sri Edi Swasono, Salahuddin Wahid (Gus Sholah). Lalu, J Kristiadi, Adnan Buyung Nasution, Din Syamsuddin, Todung Mulya Lubis, Rizal Ramli, Hari Tanoesodibyo, Mahfudz MD, Lukman Hakim Syaifuddin, Idrus Marham, Gumilar Rusliwa Soemantri, dan lainnya.