Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) KH. A. Hasyim Muzadi mengatakan dunia Islam menghadapi perang pemikiran. Menurutnya, ini dapat menyesatkan pada pembenaran akan kekerasan.
“Perang pemikiran terjadi di mana-mana. Salah satu contoh, shalat ataupun tidak shalat tidak apa-apa,” katanya saat menyampaikan presentasi tentang media Islam untuk pembelaan umat dalam konferensi itu di Wisma Antara, Jakarta, Rabu (25/5).
Dalam pergaulan dunia dengan bermacam agama, suku, bangsa, dia mengatakan Islam menonjolkan ketulusan dan toleransi antar sesama. “Islam baik tidak tergantung pada ‘war of perception’ (perang pemikiran),” tuturnya.
Menurutnya, umat muslim memiliki cara pembelaan dengan mengutamakan nilai kebenaran dan rasionalisasi. “Kelemahan kita yang lain karena kalah dalam ‘war of perception’ maka teologi ibadah kadang tidak tembus ke insan,” tuturnya.
Untuk itu, dia mengimbau agar setiap warga muslim tidak mudah terpengaruh pada berbagai paham yang mengarahkan pada kekerasan dan kejahatan seperti terorisme. Dia mengatakan ketika warga muslim kalah dalam mempertahankan pemikiran baik yang berdasarkan kebenaran, maka dapat berujung pada keterlibatan dalam berbagai bentuk kekerasan.
“Kita harus mengurangi persepsi-persepsi salah, dan masuk ke moderasi dalam Indonesia dan moderasi internasional,” katanya.