MALANG-staima: Mahasiswa STAI Ma’had Aly Al-Hikam Malang 2016 melakukan kegiatan Pengabdian kemasyarakatan (PKM) di tiga tempat yaitu: Gading Kulon, Desa Selorejo, dan Kucur Ketiga nama tersebut terletak di Batu (Nama sebuah kota di jawa timur) Ini adalah salah satu kegiatan kampus yang wajib bagi mahasiswa yang mau smester akhir yang harapannya bisa mensinergikan mahasiswa untuk semakin dekat dengan masyarakat, untuk semakin memahami bahwa salah satu tujuan kita kulyah adalah untuk mencari ilmu dan mengaplikasikan ilmu yang telah kita dapat kepada masyarakat.
Pengabdian masyarakat adalah suatu gerakan proses pemberdayaan diri untuk kepentingan masyarakat. Pengabdian masyarakat seharusnya bersifat kontinual dan jangka panjang karena dalam membangun sebuah masyarakat dibutuhkan proses yang panjang. Banyak aspek yang harus disentuh untuk menjadikan suatu masyarakat itu baik, karakternya, budayanya, sampai pola pikirnya juga harus kita sentuh untuk benar-benar menciptakan sebuah masyarakat yang beradab.
kedudukan mahasiswa di tengah masyarakat menyandang sebuah predikat pendidikan paling tinggi. Masyarakat juga menganggap bahwa mahasiswa adalah insan yang paling cerdas dan mendapat kedudukan yang tinggi di tengah masyarakat. Mahasiswa sering disanjung-sanjung. Namun itu adalah kondisi masa lalu. Masa ketika mahasiswa begitu dekat dengan masyarakat. Sangkin dekatnya dengan masyarakat sampai-sampai masyarakat menganggap mahasiswa sebagai bagian dari masyarakat.
Kondisi saat ini adalah peran mahasiswa ditengah masyarakat semakin berkurang. Kedudukan mahasiswa ditengah masyarakat tidak lagi terlalu dipandang. Banyak hal yang mengakibatkan ini terjadi diantaranya adalah degradasi moral yang semakin menggerus pikiran dan tingkah laku mahasiswa. Mahasiswa sekarang banyak yang hanya disibukkan dengan aktivitas belajar atau aktivitas hiburan yang pada akhirnya menimbulkan sifat apatis.
Pada dasarnya mahasiswa memiliki identitas diri yang tersusun dalam sebuah istilah yang tak asing ditelinga yaitu “Tri Darma Perguruan Tinggi”. Istilah ini jika diartikan ke dalam bahasa indonesia berarti tiga janji perguruan tinggi yang berisi Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat.
Mahasiswa memiliki tiga peran penting yakni sebagai iron stock, agent of change, dan moral force. Mahasiswa memiliki peran untuk menjadi iron stock, yakni sebagai pemimpin bangsa di masa yang akan datang. Mahasiswa sebagai agent of change memiliki arti dalam hal ini mahasiswa mampu membawa suatu perubahan dalam perkembangan dan kemajuan untuk dirinya serta lingkungan. Peran terakhir mahasiswa adalah sebagai moral force yang memiliki peranan dan fungsi moral terhadap segala sesuatu yang ada pada lingkungannya.
Tak dapat terbantahkan jika mahasiswa diharapkan bisa menjadi seorang cendekiawan muda yang di pundaknya dibebankan masa depan bangsa ini. Untuk membentuk pribadi dan jati diri sebagai pemimpin masa depan, sangat diperlukan adanya suatu proses pembelajaran. Salah satu wadah pembelajarannya adalah lewat kegiatan-kegiatan pengabdian masyarakat sebagai salah satu pengamalan tridarma perguruan tinggi.
Pengabdian Masyarakat
Semua orang paham bahwa pengabdian kepada masyarakat adalah serangkaian kegiatan atau aktivitas yang memberikan pengaruh positif kepada peningkatan kualitas hidup suatu masyarakat. Dalam istilah kedokteran dikenal sebagai “to improve the quality of life”. Definisi mengenai pengabdian kepada masyarakat berhubungan dengan definisi “community development” seperti yang disebutkan oleh H.J Rubin dan I.S Rubin yaitu “Community development occurs when people strengthen the bonds within their neighborhoods, build social networks, and form their own organizations to provide a long-term capacity for problem solving”.
Pengabdian masyarakat adalah sebuah bentuk sosialisasi dan aktualisasi diri mahasiswa dengan ilmu yang sudah didapatkan di bangku perkuliahan dan diaplikasikan ditengah-tengah masyarakat. Ada banyak bentuk-bentuk dari pengabdian masyarakat. Yang paling umum kita dengar adalah bakti sosial.
Dalam menyelenggarakan sebuah bakti sosial sebagai sarana pengabdian terhadap masyarakat perlu dipikirkan cara yang efesien dan efektif. Walaupun kegiatan pengabdian masyarakat yang biasanya dilakukan oleh mahasiswa identik dengan keterbatasan dana, namun hasil dari sebuah bakti sosial harus memberikan manfaat sebanyak mungkin terhadap masyarakat yang menjadi sasaran. Sehingga dalam menyelenggarakan sebuah bakti sosial dibutuhkan inovasi dan kreatifitas yang cemerlang dalam mengkonsep kegiatan-kegiatan yang terkandung dalam bakti sosial.
Kegiatan-kegiatan pengabdian masyarakat akan memberikan dampak yang positif terhadap mahasiswa itu sendiri. Lewat kegiatan pengabdian masyarakat seorang mahasiswa akan belajar bersosialisasi dan mengaplikasikan ilmu yang ia dapatkan di bangku perkuliahan kepada masyarakat.
Dengan segala potensi, intelegensia, kreativitas yang ada serta melihat peran dari mahasiswa baik sebagai iron stock, agent of change, dan moral force apalagi dengan dukungan fasilitas dan wadah organisasi kampus, mahasiswa memiliki sebuah kewajiban untuk melakukan kegiatan pengabdian masyarakat.
Mudah-mudahan lewat tulisan ini dapat mengingatkan teman-teman mahasiswa akan peran dan janji kita sebagai mahasiswa. Kedepan pengabdian masyarakat ini harus kita budayakan dan kita jadikan tradisi dilingkungan kampus. Kegiatan-kegiatan pengabdian masyarakat akan dapat mengembalikan posisi mahasiswa ke tempat yang sebenarnya. Kita mahasiswa harus bisa menciptakan sebuah pengabdian yang mempu menciptakan sejuta manfaat untuk masyarakat.