Malang- Setelah lama dinanti oleh mahasiswa akhir STAIMA (Sekolah Tinggi Agama Islam Ma’had Aly) Al-Hikam, akhirnya acara Wisuda Sarjana STAIMA Al-Hikam VIII dilaksanakan di Auditorium STAIMA Al-Hikam pada Sabtu pagi(04/04). Acara dimulai pukul 08.00 pagi tepat dan berjalan sangat khidmat. Acara rapat senat terbuka itu dipimpin oleh Dr. (HC) Hasyim Muzadi sebagai ketua senat didampingi oleh Prof. Dr. Kasuwi Saiban, M.Ag. sebagai ketua STAIMA Al-Hikam dan M. Nucholiq, M.Pd. sebagai ketua Progam Studi Pendidikan Agama Islam STAIMA Al-Hikam Malang.
Acara wisuda diawali dengan lantunan ayat suci Al-Quran kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua STAIMA Al-Hikam, Prof. Kasuwi Saiban, M.Ag. dia memberikan beberapa hal mengenai perkembangan STAIMA Al-Hikam yang ia pimpin. Kabar terbaru yang menggembirakan, ucap Kasuwi, STAIMA Al-Hikam memperoleh nilai akreditasi ‘A’. Ini adalah sebuah hasil yang telah diusahakan jauh-jauh hari sebelum memperoleh nilai ini. “Di Jawa Timur, perguruan tinggi swasta yang mendapatkan akreditasi A hanya ada tiga, salah satunya STAIMA Al-Hikam,” ujar Guru Besar Universitas Merdeka Malang itu. Dia juga menjelaskan bahwa masyarakat saat ini sudah mulai memberikan kepercayaan besar kepada STAIMA Al-Hikam dengan melihat kuantitas mahasiswa saat ini berjumlah 480 mahasiswa. Ucapan terakhir dia memberikan ucapan selamat kepada wisudawan dan memberikan pesan bahwa perjuangan dalam mengembangkan pendidikan Indonesia masih panjang dan jangan takut untuk terus berjuang.
Prosesi wisuda pun dimulai dan berjalan sangat khidmat. Setelah seluruh wisudawan dinobatkan menjadi Sarjana Pendidikan Agama Islam, acara dilanjutkan dengan penyampaian orasi ilmiah yang disampaikan Ketua Senat yakni Dr. (HC) Hasyim Muzadi. Hasyim Muzadi menyampaikan ada beberapa hal penting yang harus diingat oleh seluruh wisudawan. Hasyim menjelaskan bahwa ilmu itu adakalanya bermanfaat, mubadzir bahkan ada ilmu yang mencelakakan pemilik ilmu dan orang lain. “Berusahalah ilmumu menjadi manfaat. Ilmu yang manfaat itu dibimbing oleh hidayah Allah namun hidayah diberikan kepada mereka yang memiliki khasyah (rasa takut) kepada Allah,” pesan Pengasuh Pesantren Mahasiswa Al-Hikam Malang dan Depok itu.
Sebelum digunakan orang lain, kata Hasyim, gunakanlah ilmu itu untuk dirimu. Sehingga ilmumu menjadi sesuai dengan perilakumu. Karena rusaknya sebuah keadaan, jika orang berilmu tidak sejalan dengan apa yang ia miliki. Hasyim menceritakan bahwa kuantitas ilmu ulama terdahulu tidak banyak namun mereka memiliki kesesuaian antara ilmu dengan amal sehingga ilmu mereka berkembang dan bermanfaat. Maka dari itu kunci orang berilmu bermula dari sikapmu dan bermula dari keperibadianmu.
Hasyim juga berpesan bahwa berusaha agar ilmu bermanfaat membutuhkan perjuangan. Perjuangan itu pasti memiliki kesulitan masing-masing. “Jangan berputus asa, karena setiap di balik kesulitan terdapat kemudahan,” pesan mantan Ketua PBNU tersebut. Maka di dalam berjuang, kata Hasyim, para wisudawan tidak boleh takut dengan adanya kesulitan. Perjuangan juga membutuhkan tawakkal. Tawakal, ucap Hasyim, adalah setelah bekerja keras manusia menyerahkannya kepada Allah. “Bukannya sebelum bekerja keras lalu tawakal. Lalu apa yang akan diserahkan kepada Allah,” ujar Hasyim Muzadi.
“Wisuda sekarang ini sangat istimewa karena pertama kali wisudawan STAIMA Al-Hikam memakai toga seperti perguruan tinggi lain. Selain itu, kami senang acara berjalan lancar dan khidmat,” ucap Ketua Panitia Wisuda, Aminullah. (zul)