STAIMA - Sebagai salah satu upaya menuju memperluas dan menambah relasi luar negeri, Para Pejabat Struktural STAI Ma’had Aly Al-Hikam Malang mengunjungi Fatoni University yang terletak di Pattani, Thailand pada Selasa, (12/9).
Kunjungan Internasional tersebut diikuti oleh Dr. Mochamad Nurcholiq, M.Pd. selaku Ketua STAIMA, Prof. Dr. Kasuwi Saiban, M.A.g. selaku Direktur Pascasarjana, Laily Abida, M.Psi. Psikolog. selaku Wakil Ketua I, Edy Hayatullah, S.P., M.M. selaku Wakil Ketua II, Muhammad Yusron Shiqdi, Lc., M. Ag. selaku Ketua STKQ Al-Hikam Depok.
Kunjungan tersebut juga merupakan agenda penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan STAIMA Al-Hikam Malang menjadi inisiasi kerja sama dengan Fatoni University. Selain itu, menggandeng untuk student mobility, join research, joint seminar, dan guest lecturer. joint publication dan program Praktik Lapangan Persekolahan (PLP) internasional.
Assoc. Prof. Dr. Ismail Lutfi Japakiya selaku Rektor Fatoni University yang didampingi oleh Asst Prof Dr.Ahmad Umar Japakiya dan Asst Prof Dr Sukree Langputeh selaku Wakil Rektor serta ketua bidang Humas, ketua Bidang Pendanaan dan beberapa dosen Fatoni University menyambut dengan hangat kedatangan rombongan STAIMA.
Diskusi dibuka oleh asisten profesor Dr. Ahmad Umar Capakiya selaku Rektor Fatoni University. Syeikh Ismail Lutfi Capakiya dalam sambutannya menyampaikan selamat datang di kampus kami tercinta.
“Kami ucapkan selamat datang. Setelah perjalanan yang jauh dan lumayan melelahkan, akhirnya sampai di Fatoni University ini,” sambut Ismail.
“Pentingnya pengembangan ilmu, ukhuwah islamiah dan penerapan nilai-nilai Al-Qur'an untuk mewujudkan islam rahmatan lil alamin,” tambahnya
Ketua STAIMA, Mochamad Nurcholiq dalam sambutannya berharap bahwa dalam waktu dekat kedua perguruan tinggi Islam ini dapat menjalin kerja sama pertukaran dosen, program magang bagi mahasiswa dan berkalaborasi dalam penulisan artikel.
“Semoga MoU ini bisa diwujudkan dengan MoA dan kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi, pendidikan, penelitian dosen dan mahasiswa. Banyak pelajaran yang kita dapatkan di Universitas Fatoni terkait wakaf dan peace study,” ungkap pria asal blitar tersebut.
Saat kami hubungi via telepon, Kasuwi Saiban berharap bahwa pimpinan untuk segera mengirim dosen dan mahasiswa untuk menggali pengalaman kelas internasional.
“STAIMA mulai terbuka dengan wawasan global atau international menuju Universitas Hasyim Muzadi. Segera ditindaklanjuti dengan mengirim dosen dan mahasiswa ke fatoni university,” Ucapnya.
Fatoni University selalu membuka pintu seluas-luasnya untuk belajar dan bekerja sama. Bukan tanpa alasan karena Fatoni University dengan menggunakan empat bahasa yakni Arab, Inggris, Melayu, dan Bahasa Thai sejak tahun 2009 selalu terpilih dalam memimpin perkumpulan beberapa universitas yang ada di Thailand.
“STAIMA saat ini fokus untuk memperkuat pondasi menuju Universitas Hasyim Muzadi. Salah satunya melalui kegiatan pertukaran dosen dan mahasiswa kedalam dan keluar negri. Sesuai dengan legacy yang telah ditanamkan oleh Kyai Hasyim Muzadi (amaliah agama-prestasi ilmiah-kesiapan hidup),” Ungkap putri kelima almagfurlah KH. Ahmad Hasyim Muzadi.
“Kami berharap bisa melakukan lebih banyak kolaborasi dengan Fatoni University,” Tegasnya.
Muhammad Yusron Shiqdi, Lc., M.Ag. saat kami hubungi via zoom manyampaikan bahwa pondasi yang kuat menuju cakrawala internasional
“Alhamdulillah wa syukurillah, kegiatan silaturrahmi yang diisi dengan diskusi serta penandatanganan MoU dengan Fatoni University sudah terlaksana dengan baik. Kami berharap langkah besar ini menjadi pondasi yang kuat menuju wawasan internasional,” Ungkap Ketua STKQ Al-Hikam Depok.
“Semoga dalam waktu dekat mahasiswa STKQ dapat mengabdi di Fatoni University untuk menyebarkan ilmu qur’ani”, Ucap putra keenam almagfurlah KH. Ahmad Hasyim Muzadi.
Para pimpinan STAIMA Al-Hikam juga berharap bahwa Fatoni University dapat berkontribusi dalam pertukaran mahasiswa dan melakukan pengabdian kepada masyarakat yang akan dilaksanakan pada tahun mendatang sebagai salah satu bentuk riil pelaksanaan kerja sama ini. Dan berkembang program-program berikutnya dan lebih memudahkan dalam melaksanakan kerja sama lainnya dan diharapkan dapat berjalan dengan maksimal.
Acara di akhiri dengan sesi foto bersama serta penyerahan cindera mata dan buku Biografi almagfurlah KH. Ahmad Hasyim Muzadi karya Ahmad Millah Hasan.